"Om, aku mau tanya apa sih SEMANGKA itu?" Tanya seorang balita dengan antusiasnya. Om Google yang ditanya tak lantas menjawab, ia masih asyik menyeruput kopi hangatnya.
Lagi-lagi balita itu kembali mengajukkan pertanyaan yang sama. Kali ini Om Google mengubah posisi duduknya. Kedua matanya di balik kaca tebal kini menyipit.
"Apa kamu benar-benar ingin tahu apa itu SEMANGKA?!" Selidik Om Google.
Balita itu dengan cepat menganggukkan kepalanya sampai tiga kali, berusaha untuk meyakinkan Om Google yang tampak masih enggan memberikan jawaban.
"Ayolah Om, aku kan balita yang sering menjuarai lomba bayi sehat. Tujuh belasan kemarin saja aku menjuarai lomba makan krupuk." Rajuk balita itu sambil memasang muka memelas.
Tak kuat hati rasanya melihat muka seperti itu, model muka yang polos. Apalagi untuk ukuran balita. Huft...
Sesaat kemudian setelah menghela napas panjang, Om Google pun mulai menjawab.
"Baiklah, kau harus simak dengan seksama apa itu SEMANGKA. Semangka atau tembikai (Citrullus lanatus, suku ketimun-ketimunan atau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan labu-labuan (Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo) dan ketimun (Cucumis sativus). Semangka biasa dipanen buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus. Biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan isinya (kotiledon) sebagai kuaci.
Sebagaimana anggota suku ketimun-ketimunan lainnya, habitus tanaman ini merambat namun ia tidak dapat membentuk akar adventif dan tidak dapat memanjat. Jangkauan rambatan dapat mencapai belasan meter.
Daunnya berlekuk-lekuk di tepinya. Bunganya sempurna, berwarna kuning, kecil (diameter 3cm). Semangka adalah andromonoecious monoklin, yaitu memiliki dua jenis bunga pada satu tumbuhan: bunga jantan, yang hanya memiliki benang sari (stamen), dan bunga banci/hermafrodit, yang memiliki benang sari dan putik (pistillum). Bunga banci dapat dikenali dari adanya bakal buah (ovarium) di bagian pangkal bunga berupa pembesaran berbentuk oval.
Buah semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau pekat atau hijau muda dengan larik-larik hijau tua. Tergantung kultivarnya, daging buahnya yang berair berwarna merah atau kuning.
Tanaman ini cukup tahan akan kekeringan terutama apabila telah memasuki masa pembentukan buah."
Jelas Om Google sambil diperhatikannya balita yang duduk diam di hadapannya. "Bagaimana, apakah kamu sudah tahu apa itu SEMANGKA?!"
Balita itu hanya mengangguk mantap sebagai jawaban.
"Nah, kalau SEMANGKA ITU ADALAH NAMA DARI BUAH-BUAHAN, lalu APAKAH TUHAN SUKA SEMANGKA?"
Tanya balita itu dengan polosnya yang seketika membuat Om Google keder.
Ditepuk jidatnya,
"Gila juga nih bocah, pertanyaannya bikin saya mumet..." Batin Om Google sambil melanjutkan minum kopinya yang sudah hampir dingin.
***
Hahahaha.....
Lucu sekali manusia di zaman yang berteknologi super canggih sekarang ini. Nama Tuhannya sendiri diinisialkan, hati2 jika begitu nanti kitalah yang Tuhan sialkan.... Allah tetaplah Allah, tak ada penyingkatan. Hanya SWT yang boleh disingkat. Ah, kaum muslim memang harus banyak berfilsafat... Menanamkan sesuatu harus lihat dulu filosfi benihnya... Astagfirullah....
Menulis sesuatu di catatan FB sendiri itu bebas...
Tak ada yang mengusik, nyaman rasanya....
TENGAT....!!!
(tanpa bawa buah2an ya.... Hihihi... *^_^*)
***
Penulis adalah penikmat SEMANGKA.
Baginya buah itu unik karena selalu ada bukan hanya di pasar atau di toko buah-buahan saja,
bahkan di FACEBOOK banyak juga penjual buah SEMANGKA...
Semoga damai bersama... Amin... *^_^*