Home » » Puisi #6: Akulah Waktu yang Membusuk

Puisi #6: Akulah Waktu yang Membusuk

Posted by Penyair Gelas Kosong on Senin, 11 Agustus 2014

Akulah Waktu yang Membusuk

 
hey, Jundullah di antar retak dadamu kabarkan tentang tangisku
saat itulah tak ada ketakutan bagiku menghisap nektar bumi
kutanya padamu di bawah tikaman pedang yang menghunus Gaza
apakah kau hanya bisa menjahit mulutmu dan diam saja
bukankah kau punya kata, bukankah kau punya cinta,
aum Yahudi meratakan bumiku, menderaskan darah, memenuh nanah
taring-taring mereka yang tajam mencabik rongga-rongga sejarah

hey, para pujangga Allah di mana kini nalurimu
bukankah kau anti kertas kosong, bukankah kau mampu menolong
mana jawabmu atas aku sang waktu yang membusuk
berbingkai harap cemas yang terjaga menahan limbah kemanusiaan
gelap langitku tak segelap hatimu, apakah kini hanya tinggal riwayat
mana syairmu yang kini tercampur anyir dari gelimpangan mayat


Tubagus Rangga Efarasti - Serang Kota, Juli 2014
@rangga_efarasti

SHARE :
CB Blogger
Comments
0 Comments

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Penyair Gelas Kosong. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Design by Rangga and Atika