Masalah Itu Ada di dalam Diri Kita Sendiri
Assalamu'alaikum Tamta/ Tamtor dan rekan-rekan TRE yang berbahagia...
Catatan kali ini didasari dengan penemuan status rekan (adik) Bang TRE, seperti ini statusnya:
"Ternyata masalahnya ada di dalam diri kita sendiri ya?
Knapa dari dulu gw ga sadar ya?
Emang ya yg plg sulit itu memahami kelemahan diri sendiri."
Dapat kita temukan beberapa poin penting dari status ini, yaitu: Masalah, Diri Sendiri, Sadar, Pemahaman dan Kelemahan.
Tamta/ Tamtor: "Bang TRE, apa yang dimaksud dengan masalah?"
"Pertanyaan
yang bagus untuk mengawali diskusi kita kali ini. Secara harfiah
masalah adalah harapan yang diciptakan atas dasar pemikiran manusia dan
tidak sesuai pada kenyataannya."
Tamta/ Tamtor: "Apakah setiap manusia memiliki masalah?"
"Tergantung,
selama manusia itu memiliki harapan sudah tentu dia memiliki masalah.
Adapun orang yang tidak waras pada dasarnya tidak memiliki masalah,
karena dia tidak memiliki harapan. Secara mata publik kita beranggapan
orang yang tidak waras itu memiliki masalah terganggunya mental atau
tidak terkoneksinya otak dengan orang tubuh lain."
Tamta/ Tamtor: "Bisa lebih didefinisikan tentang terganggunya mental itu Bang TRE?"
"Kalau
dulu orang mengatakan bahwa mental yang sehat terletak dalam badan
yang sehat, maka sekarang terbukti pula sebaliknya, yaitu kesehatan
mental menentukan kesehatan badan. Akhir-akhir ini banyak terdapat
penyakit yang dinamakan psychomatic, yaitu penyakit pada badan yang
disebabkan oleh terganggunya mental. Sebagai contoh; Koruptor, Alay,
Kaum Hedonisme, dlsb. Jadi kita harus mengenal diri kita sendiri."
Tamta/ Tamtor: "Mengenal diri kita sendiri? Maksudnya agar kita tidak bermasalah begitu Bang?"
"Pertanyaan
yang luar biasa. Tapi bukan yang dimaksud agar tidak memiliki masalah
tapi memperkecil ruang gerak masalah untuk merusak harapan kita."
Tamta/ Tamtor: "Lalu bagaimana caranya mengenali diri kita sendiri Bang TRE?"
"Pada
dasarnya banyak cara untuk menerapkannya. Manusia dalam mengenal diri
sendiri secara sederhana dapat memulainya maju dari apa yang sudah ia
kenali, sehingga mendapatkan hasil yakni pengetahuan yang baru. Dengan
demikian pekerjaan akal budi sangatlah berperan penting."
Tamta/ Tamtor: "Apa saja pekerjaan akal budi Bang?"
"Tiap-tiap pekerjaan akal budi memiliki tanda dengan pekerjaan nyata, yaitu:
1. pengertian dinyatakan dengan term;
2. putusan dinyatakan dengan kalimat;
3. pemikiran dinyatakan dengan pembuktian."
Tamta/ Tamtor: "Term itu apa Bang?"
"Lagi-lagi
pertanyaan yang luar biasa. Term adalah suatu pengertian dari
perwakilan universal. Ia dapat disebut dengan konsep, karena dengan
perantaraannya seakan-akan akal budi menangkap atau melahirkan
kesadaran, seperti halnya manusia sudah harus sadar bahwa ia memiliki
kelemahan di samping ia memiliki kekuatan. Tapi yang perlu disadari jauh
lebih penting lagi adalah, bahwasanya manusia memiliki kekuatan agar ia
bisa memperkecil kelemahannya (kelemahannya tidak dapat diketahui oleh
orang lain)."
Tamta/ Tamtor: "Oh begitu ya Bang. Mau tanya satu hal lagi Bang, boleh kan?"
"Oh ya silakan dengan senang hati. Semoga bisa menjawabnya."
Tamta/ Tamtor: "Bagaimana agar kita dapat menutupi kelemahan?"
"Pertanyaan
penutup yang luar biasa. Pasti jawaban akan berbeda-beda jika
pertanyaan ini diajukan pada publik karena setiap manusia nyaman dengan
caranya masing-masing (ini bagi yang sudah menemukan caranya). Secara
umum penerapan itu juga melakukan terapi psikologi. Bagi yang belum
menemukan caranya bisa ditempuh dengan cara represi.
Apa itu repesi?
Represi adalah tekanan untuk melupakan hal-hal dan keinginan-keinginan yang tidak disetujui oleh hati nuraninya.
Semacam usaha untuk memelihara diri supaya jangan terasa
dorongan-dorongan yang tidak sesuai dengan hatinya. Proses itu akan
terjadi secara tidak disadari, akan tetapi dapat dilatih dengan rajin
beribadah, rajin berolahraga, rajin berdiskusi, yang paling penting
adalah rajin berkomunikasi dengan diri sendiri."
Tamta/ Tamtor: "Apakah yang harus dilupakan adalah hal-hal negatif Bang TRE?"
"Seharusnya
begitu, diprioritaskan manusia untuk melupakan hal-hal negatif agar
dapat mencerminkan kepribadian yang positif di mata publik."
Tamta/ Tamtor: "Wah Bang TRE terimakasih nih atas materi diskusinya. Kapan-kapan main ke rumah ya."
"Kembali
kasih. Semoga di hari ini dan untuk hari-hari berikutnya, kita semua
sehat badan serta mental. Sehingga dapat mengenali diri kita sebelum
kita menghadapi masalah yang tidak dapat kita kenali. Amin...
Nanti deh main ke rumah, memang rumahnya di mana gitu?"
Tamta/ Tamtor: "Apa perlu diberitahu Bang?"
"Harus
atuh, kalau ga diberitahu, diberi tempe juga ga apa-apa deh...
Hehehe... Ya gimana mau main ke rumah kalau Bang TRE ga tahu rumahnya?"
Tamta/ Tamtor: "Kasih tahu ga ya...???"
"Kasih tahu dong..."
Tamta/ Tamtor: "Rumahnya di hatimu, Bang TRE... *^_^*"
>>>
Salam SGB dan tengat berkarya
Tamasya Musafir Kata, 11 Maret 2012
Jam 11:03 WIB
***